27 April 2013

Cita-cita

Saat SD kalau saya ditanya tentang "Apa cita-cita kamu dimasa depan?", itulah salah satu pertanyaan yang dengan sekuat tenaga saya pikirkan jawabannya. Di dalam benak telah terpikir
"Saya mau jadi pilot," tetapi jika dipikirkan lagi
"Saya mau jadi dokter," Ehmm,setelah dipikir lagi
"Saya mau jadi polisi aja deh,".
Lalu saya jawab ke Bu guru "Saya mau menjadi pilot" agan-agan pasti pusing kan? Hahaha. Saya juga pusing!


Setelah masuk ke SMP dengan
pemikiran yang kurang matang, kembali ditanyakan cita-cita saya mau menjadi apa.
Saya mulai berpikir keras lagi. "Kalau mau jadi pilot, tapi kayaknya ribet mau nerbangin pesawat yang begitu besar, kalau mau jadi dokter, susah juga sedangkan lihat darah aja saya kadang jijik alias tidak terbiasa" "Kalau jadi ilmuwan, nanti botak ditengah pula kayak einstein, hahaha"
Dengan ragu saya jawab didalam benak saya "Saya mau menjadi artis" karena dari dulu saya sering banget bernyanyi mulai dari saat beres-beres barang, saat dalam perjalanan berpergian, saat mandi,dll.
Saat itu menurut saya suaraku itu bisa dikatakan lumayanlah masih dapat mengontrol nada, mungkin tidak professional benar lah. Yang penting selama masih bisa, bakat harus diasah.

 Setelah masuk ke SMK dengan pemikiran yang cukup matang, Saya kembali ditanya, "Apa cita-cita kamu?". Saat ini saya sudah mulai berpikir realistis. Setelah dipikir-pikir alangkah lebih baik tidak mengatakan pilot lagi ataupun penyanyi lagi , Alasan saya:



  1. Kalau ingin menjadi pilot, saya harus bisa menerbangkan pesawat dengan baik, bukannya gampang menerbangkan pesawat, tidak seperti mengendarai motor atau mobil. Maka dari itu saya seharusnya memasuki jurusan yang tepat seperti Jurusan Penerbangan. Sedangkan tentang otomotif aja saya kurang ngerti, apalagi jika disuruh menerbangkan pesawat dengan mejaminkan keselamatan puluhan penumpang, kan bahaya. Apalagi kalau lihat gambar ini

  2. Tiap penyanyi setidaknya harus bisa segala teknik seperti mengatur nafas, artikulasi, diksi,ekspresi, penampilan, olah vokal, improvisasi, dll(menurut blog  Anne Ahira) Mezzo, sopran, alto, tenor, bariton, dan bass itu apaan? saya juga kurang ngerti.Saya saja menyanyi ala kadarnya. Pernapasan saya kurang panjang dan nada tinggi saya saja tidak bisa. Tidak begitu berpotensi menjadi penyanyi. Setidaknya saya harus mengikuti les vokal atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan musik, tetapi keadaan tidak mengijinkan, orang tua pasti tidak setuju. Memang wajar sih orang tua tidak memberi ijin, kemungkinan sukses menjadi penyanyi sukses itu sangat kecil, apalagi kalau mulai dari bawah. Saya aja tidak pernah ikut lomba mana pun, Lomba antar kelas satu sekolah aja tidak pernah, mana ada perusahaan musik yang mau terima penyanyi yang tidak berpengalaman. Jika saya mulai dengan membuat kehebohan di youtube, pasti cuma terkenal sebentar Contoh kasus: waktu itu lagi tenar-tenarnya Norman Kamaru. Dengan mengunggah video seorang polisi menyanyikan lagu India dengan gaya kocaknya untuk menghibur temannya. Alhasih dia menjadi setengah polisi dan setengah artis. Sekarang dia menjadi apa? jadi polisi lagi kan? hahaha. tidak apa-apa lah yang penting pernah terkenal. Satu kasus lagi yaitu Shinta dan Jojo dengan lagu lipsing "Keong Racun", mereka cuma terkenal sebentar aja kan? Sekarang sudah pada hilang ditelan bumi.


Yah lebih baik sekarang saya menyerah pada mimpi itu, tetapi jika suatu saat saya mendapatkan kesempatan untuk itu, saya akan mencobanya. Semoga ada ya.. :D

Seperti yang tadi saya bilang, saya sudah mulai realistis! Saat masuk ke SMK saya dibingungkan dengan 3 jurusan yaitu , IT, Marketing, dan Accountant. Menurut saya, saya mempunyai potensi untuk ketiga jurusan itu,
Untuk masuk ke IT itu tidak mudah, tidak hanya mempelajari kode-kode aneh, saya juga harus bisa mempelajari teknik desain grafis, animasi(mungkin), Photoshop, membuat program, membuat game, dll. Tentunya dengan biaya pengeluaran yang super duper luar biasa deh. Di masa depan, sedikit juga anak IT yang mendapat kerjaan yang di atas rata-rata. Jadi saya angkat tangan di IT. Mendingan bakat IT saya jadikan hobi saja, sekaligus nambah pengalaman gratis dari guru saya yaitu mbah gugel. hahaha.
Selanjutnya adalah accountant. Jika saya masuk ke jurusan Accountant, saya dihadapi dengan momok "bekerja di dalam ruangan dan hanya ditemani PC dan angka-angka yang menjengkelkan. Gaji yang pas-pasan tiap bulan dan kecil kemungkinannya untuk naik gaji", padahal saya juga berpotensi dalam hitungberhitung.
Yang terakhir adalah marketing, jika dipikirkan kembali, Marketing memang kurang cocok untuk saya, potensi anak yang mengambil jurusan marketing adalah menjadi salesman, manager, direktur. tetapi saya itu termasuk anak yang pendiam, dan jarang bicara jika tidak diperlukan dan tidak tahu apa-apa, oh iya, saya juga menjaga gengsi. Padahal yang dibutuhkan seorang yang tingkat bawah (salesman) aja harus pandai ngomong.Juga khawatir jika nanti tidak mencapai target perusahaan, bakal dapat gaji cukup makan yang sama dengan anak Accountant. Tetapi bakat ngomong itu bisa diasah dan dengan sedikit nasihat dari paman saya,saya memutuskan untuk masuk ke bagian marketing, dalam marketing toh juga dibutuhkan kepandaian berhitung apalagi kalau sudah jadi manager atau direktur, kalau IT dan menyanyi bisa dijadikan hobi bukan?
Semoga saja saya dapat menjadi orang yang sukses dengan jurusan Marketing ini,
KEEP SPIRIT!!!

No comments:

Post a Comment

Thanks for read this article. I'll be so happy if you leave a comment here.